Rasio Keuangan
Rasio Keuangan
Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah alat analisis keuangan perusahaan yang dipakai untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio sendiri menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Manfaat dari Rasio Keuangan/analisis rasio yaitu untuk membantu investor dan kreditor dalam membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
G. NAVPS (Net Asset Value Per-Share)
1. Pengertian NAVPS
Pernyataan untuk nilai aset/kekayaan yang mewakili nilai per saham dari dana yang sama,pertukaran dana yang diperdagangkan,atau dana penutupan.
2. Rumus untuk menghitung NAVPS
NAVPS = Nilai Asset Bersih
Jumlah saham yang beredar

Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah alat analisis keuangan perusahaan yang dipakai untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio sendiri menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Manfaat dari Rasio Keuangan/analisis rasio yaitu untuk membantu investor dan kreditor dalam membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Jenis-jenis Rasio Keuangan
1. Earning
Ratio (Rasio Pendapatan)
Dalam earning ratio ini memiliki beberapa jenis lagi yaitu diantaranya sebagai berikut :
Dalam earning ratio ini memiliki beberapa jenis lagi yaitu diantaranya sebagai berikut :
A. DPS (Dividend Per-Share)
1. Pengertian DPS
Dividend Per Share atau dividen per lembar saham merupakan pembagian sisal aba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham,atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
2. Rumus untuk menghitung DPS
DPS = Jumlah Deviden yang dibayarkan
Jumlah Lembar Saham yang Beradar
1. Pengertian DPS
Dividend Per Share atau dividen per lembar saham merupakan pembagian sisal aba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham,atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
2. Rumus untuk menghitung DPS
DPS = Jumlah Deviden yang dibayarkan
Jumlah Lembar Saham yang Beradar
B. EPS (Earning Per-Share)
1. Pengertian EPS
Earning per share atau biasa disebut laba per lembar saham digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.
2. Rumus untuk menghitung EPS
EPS = (Laba bersih setelah Pajak – Dividen)
Jumlah Saham Yang Beredar
3. Penilaian terhadap EPS
Laba per Saham yang tinggi menandakan pencapaian yang lebih baik dibandingkan dengan Laba per Saham yang rendah. Artinya, perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi untuk dibagikan ke pemegang sahamnya.
1. Pengertian EPS
Earning per share atau biasa disebut laba per lembar saham digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.
2. Rumus untuk menghitung EPS
EPS = (Laba bersih setelah Pajak – Dividen)
Jumlah Saham Yang Beredar
3. Penilaian terhadap EPS
Laba per Saham yang tinggi menandakan pencapaian yang lebih baik dibandingkan dengan Laba per Saham yang rendah. Artinya, perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi untuk dibagikan ke pemegang sahamnya.
C. RPS (Revenue Per-Share)
1. Pengertian RPS
RPS adalah jumlah pendapatan dari saham umum yang beredar.Meningkatkan pendapatan per bagian selama waktu yang ditentukan adalah tanda yang baik,oleh karena itu berarti setiap sahamnya sekarang memiliki klaim agar pendapatannya tinggi.
2. Rumus untuk menghitung RPS
RPS = Jumlah pendapatan
Saham yang beredar
1. Pengertian RPS
RPS adalah jumlah pendapatan dari saham umum yang beredar.Meningkatkan pendapatan per bagian selama waktu yang ditentukan adalah tanda yang baik,oleh karena itu berarti setiap sahamnya sekarang memiliki klaim agar pendapatannya tinggi.
2. Rumus untuk menghitung RPS
RPS = Jumlah pendapatan
Saham yang beredar
D. BVPS (Book Value Per-Share)
1. Pengertian BVPS
Book Value Per Share atau Nilai Buku per Saham adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Dengan kata lain, Rasio Book Value per Share ini digunakan untuk mengetahui jumlah uang yang dapat diterima oleh pemegang saham apabila semua aktiva (aset) perusahaan dijual sebesar nilai bukunya.
2. Rumus untuk menghitung BVPS
BVPS = (Aset - Utang)
Jumlah Saham yang beredar
3. Penilaian terhadap BVPS
Jika nilai BVPS perusahaan lebih tinggi dari nilai pasar per sahamnya, maka sahamnya “Undervalued” atau “Murah” yang berarti saham lebih rendah dari harga yang ditentukan pasar. Namun apabila nilai BVPS perusahaan lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai pasar per sahamnya, maka saham perusahaan tersebut dapat dikatakan kemahalan atau “Overvalued” atau Harga Saham lebih tinggi dari harga yang ditentukan Pasar.
Book Value Per Share atau Nilai Buku per Saham adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Dengan kata lain, Rasio Book Value per Share ini digunakan untuk mengetahui jumlah uang yang dapat diterima oleh pemegang saham apabila semua aktiva (aset) perusahaan dijual sebesar nilai bukunya.
2. Rumus untuk menghitung BVPS
BVPS = (Aset - Utang)
Jumlah Saham yang beredar
3. Penilaian terhadap BVPS
Jika nilai BVPS perusahaan lebih tinggi dari nilai pasar per sahamnya, maka sahamnya “Undervalued” atau “Murah” yang berarti saham lebih rendah dari harga yang ditentukan pasar. Namun apabila nilai BVPS perusahaan lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai pasar per sahamnya, maka saham perusahaan tersebut dapat dikatakan kemahalan atau “Overvalued” atau Harga Saham lebih tinggi dari harga yang ditentukan Pasar.
E. CFPS (Cash Flow Per-Share)
1. Pengertian CFPS
cash flow per share adalah aliran kas sebuah perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
2. Rumus untuk menghitung CFPS
CFPS = Jumlah aliran kas
Jumlah saham yag beredar
3. Analisis CFPS
Semakin besar angka ini artinya perusahaan tersebut semakin sehat. Karena jumlah kas yang ada di perusahaan tersebut dapat menutupi semua saham yang beredar.
1. Pengertian CFPS
cash flow per share adalah aliran kas sebuah perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
2. Rumus untuk menghitung CFPS
CFPS = Jumlah aliran kas
Jumlah saham yag beredar
3. Analisis CFPS
Semakin besar angka ini artinya perusahaan tersebut semakin sehat. Karena jumlah kas yang ada di perusahaan tersebut dapat menutupi semua saham yang beredar.
F. CEPS (Cash Equivalent Per-Share)
1. Pengertian CEPS
merupakan keamanan investasi untuk jangka pendek yang dari mana uang tersebut bukan berasal dari pinjaman.
2. Rumus CEPS
CEPS = Total kas yang beredar
Jumlah saham yang beredar
1. Pengertian CEPS
merupakan keamanan investasi untuk jangka pendek yang dari mana uang tersebut bukan berasal dari pinjaman.
2. Rumus CEPS
CEPS = Total kas yang beredar
Jumlah saham yang beredar
G. NAVPS (Net Asset Value Per-Share)
1. Pengertian NAVPS
Pernyataan untuk nilai aset/kekayaan yang mewakili nilai per saham dari dana yang sama,pertukaran dana yang diperdagangkan,atau dana penutupan.
2. Rumus untuk menghitung NAVPS
NAVPS = Nilai Asset Bersih
Jumlah saham yang beredar
2. Valuation
Ratio (Rasio Nilai)
Dalam Valuation ratio ini memiliki beberapa jenis lagi yaitu diantaranya sebagai berikut :
Dalam Valuation ratio ini memiliki beberapa jenis lagi yaitu diantaranya sebagai berikut :
A. PER (Price to Earning Ratio)
1. Pengertian PER
Price to Earning Ratio atau sering disingkat dengan PER (P/E Ratio) adalah rasio valuasi investasi yang membandingkan harga per lembar saham perusahaan saat ini dengan laba bersih per sahamnya (Price per Share / Earning per Share).
2. Rumus untuk menghitung PER
PER = Harga Saham
Laba per Saham
1. Pengertian PER
Price to Earning Ratio atau sering disingkat dengan PER (P/E Ratio) adalah rasio valuasi investasi yang membandingkan harga per lembar saham perusahaan saat ini dengan laba bersih per sahamnya (Price per Share / Earning per Share).
2. Rumus untuk menghitung PER
PER = Harga Saham
Laba per Saham
B. PSR (Price Sale Ratio)
1. Pengertian PSR(Harga Terhadapa Penjualan)
Price Sale Ratio atau harga terhadap penjualan adalah rasio keuangan yang membandingkan harga saham perusahaan dengan penjualan tahunannya. Sama dengan Price to Earning Ratio (PER),Price to Sales Ratio ini biasanya juga digunakan untuk penilaian saham atau umumnya disebut dengan istilah Rasio Valuasi Investasi atau Rasio Valuasi Saham.
2. Rumus untuk menghitung PSR
PSR = Harga Per Saham
Pendapatan per Saham
1. Pengertian PSR(Harga Terhadapa Penjualan)
Price Sale Ratio atau harga terhadap penjualan adalah rasio keuangan yang membandingkan harga saham perusahaan dengan penjualan tahunannya. Sama dengan Price to Earning Ratio (PER),Price to Sales Ratio ini biasanya juga digunakan untuk penilaian saham atau umumnya disebut dengan istilah Rasio Valuasi Investasi atau Rasio Valuasi Saham.
2. Rumus untuk menghitung PSR
PSR = Harga Per Saham
Pendapatan per Saham
C. PBVR (Price Book Value Ratio)/Rasio Terhadap Nilai Buku
1. Pengertian PBVR
Price to Book Value Ratio (PBVR) adalah rasio valuasi investasi yang biasa digunakan oleh investor untuk membandingkan nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.Rasio ini menunjukan berapa banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan.
2. Rumus untuk menghitung PBVR
PBVR = Harga per lembar saham
Nilai buku per lembar saham
1. Pengertian PBVR
Price to Book Value Ratio (PBVR) adalah rasio valuasi investasi yang biasa digunakan oleh investor untuk membandingkan nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.Rasio ini menunjukan berapa banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan.
2. Rumus untuk menghitung PBVR
PBVR = Harga per lembar saham
Nilai buku per lembar saham
D. PCFR (Price Cash Flow Ratio)
1. Pengertian PCFR
Price Cash Flow Ratio atau Harga Terhadap Arus Kas adalah rasio valuasi investasi yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi daya tarik investasi terhadap saham suatu perusahaan dengan membandingkan harga saham suatu perusahaan dengan arus kas perusahaan tersebut.
2. Rumus untuk menghitung PCFR
PCFR = Harga Saham
Arus Kas per Saham
atau
dapat dihitung dengan kapitalisasi kas
PCFR = Kapitalisasi Pasar
arus kas
1. Pengertian PCFR
Price Cash Flow Ratio atau Harga Terhadap Arus Kas adalah rasio valuasi investasi yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi daya tarik investasi terhadap saham suatu perusahaan dengan membandingkan harga saham suatu perusahaan dengan arus kas perusahaan tersebut.
2. Rumus untuk menghitung PCFR
PCFR = Harga Saham
Arus Kas per Saham
atau
dapat dihitung dengan kapitalisasi kas
PCFR = Kapitalisasi Pasar
arus kas
3.
Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)
A. DPR (Dividend Poyout Ratio)
1. Pengertian DPR
Dividend Poyout Ratio atau Rasio Pembayaran Dividen adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen untuk periode waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun).
2. Rumus untuk menghitung DPR
DPR = Total Dividen
Laba bersih
1. Pengertian DPR
Dividend Poyout Ratio atau Rasio Pembayaran Dividen adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen untuk periode waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun).
2. Rumus untuk menghitung DPR
DPR = Total Dividen
Laba bersih
B. GPM (Gross Profiit Margin)
1. Pengertian GPM
Gross Profit Margin atau Marjin Laba Kotor adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase kelebihan laba kotor terhadap pendapatan penjualan. Gross Profit atau Laba Kotor yang dimaksud disini adalah pendapatan Penjualan yang dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan (HPP).
2. Rumus untuk menghitung GPM melalui 2 tahap yaitu :
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
lalu
Marjin Laba Kotor = Laba Kotor
Pendapatan Penjualan
1. Pengertian GPM
Gross Profit Margin atau Marjin Laba Kotor adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase kelebihan laba kotor terhadap pendapatan penjualan. Gross Profit atau Laba Kotor yang dimaksud disini adalah pendapatan Penjualan yang dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan (HPP).
2. Rumus untuk menghitung GPM melalui 2 tahap yaitu :
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
lalu
Marjin Laba Kotor = Laba Kotor
Pendapatan Penjualan
C. NPM (Net Profit Margin)
1. Pengertian NPM
Net Profit Margin (NPM) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Marjin Laba Bersih adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersihnya.
2. Rumus untuk menghitung NPM(Net Profit Margin)
NPM = Laba Bersih Setelah Pajak
Pendapatan Penjualan Bersih
1. Pengertian NPM
Net Profit Margin (NPM) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Marjin Laba Bersih adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersihnya.
2. Rumus untuk menghitung NPM(Net Profit Margin)
NPM = Laba Bersih Setelah Pajak
Pendapatan Penjualan Bersih
D. EBIT (Earning Before Interest Taxing)
1. Pengertian EBIT
Earnings Before Interest & Taxes (EBIT) atau Pendapatan Sebelum Bunga & Pajak adalah indikator profitabilitas perusahaan,dihitung sebagai pendapatan dikurangi biaya, tidak termasuk pajak dan bunga.Yang dimana EBIT sendiri digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan perusahaan dari operasinya, sehingga identik dengan “laba operasi”.
2. Rumus untuk menghtung EBIT
EBIT = Pendapatan – Biaya Operasional
atau
EBIT = Laba bersih + bunga + pajak
1. Pengertian EBIT
Earnings Before Interest & Taxes (EBIT) atau Pendapatan Sebelum Bunga & Pajak adalah indikator profitabilitas perusahaan,dihitung sebagai pendapatan dikurangi biaya, tidak termasuk pajak dan bunga.Yang dimana EBIT sendiri digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan perusahaan dari operasinya, sehingga identik dengan “laba operasi”.
2. Rumus untuk menghtung EBIT
EBIT = Pendapatan – Biaya Operasional
atau
EBIT = Laba bersih + bunga + pajak
E. ROE (Return Of Equity)
1.Pengertian ROE
Return Of Equity yang biasanya disingkat dengan ROE adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut. Dengan kata lain, ROE ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang dapat dihasilkan oleh perusahaan dari setiap satu rupiah yang diinvestasikan oleh para pemegang saham. ROE biasanya dinyatakan dengan persentase (%).
2. Rumus untuk menghitung ROE
ROE = Laba bersh setelah pajak : Ekuitas pemegang saham
1.Pengertian ROE
Return Of Equity yang biasanya disingkat dengan ROE adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut. Dengan kata lain, ROE ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang dapat dihasilkan oleh perusahaan dari setiap satu rupiah yang diinvestasikan oleh para pemegang saham. ROE biasanya dinyatakan dengan persentase (%).
2. Rumus untuk menghitung ROE
ROE = Laba bersh setelah pajak : Ekuitas pemegang saham
F. ROA (Return On Assets)
1. Pengertian ROA
Return on Assets atau Tingkat Pengembalian Aset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset.
2. Rumus untuk menghitung ROA
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aset(atau rata-rata total aset)
1. Pengertian ROA
Return on Assets atau Tingkat Pengembalian Aset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset.
2. Rumus untuk menghitung ROA
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aset(atau rata-rata total aset)
4. Liquidity
Ratio ( Rasio Likuiditas)
Rasio Likuiditas atau Liquidity Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo.Rasio ini menunjukan berapa kali kewajiban hutang jangka pendek dapat ditutupi oleh kas dan aset lancar lainnya. Jika nilainya lebih dari 1 maka berarti kewajiban jangka pendek dapat ditutup sepenuhnya. Secara umum, semakin tinggi rasio likuiditas, semakin tinggi pula margin keselamatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiba lancarnya.
Rasio Likuiditas atau Liquidity Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo.Rasio ini menunjukan berapa kali kewajiban hutang jangka pendek dapat ditutupi oleh kas dan aset lancar lainnya. Jika nilainya lebih dari 1 maka berarti kewajiban jangka pendek dapat ditutup sepenuhnya. Secara umum, semakin tinggi rasio likuiditas, semakin tinggi pula margin keselamatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiba lancarnya.
Jenis-jenis Liquidity Ratio antara lain sebagai berikut :
A. DER (Debt to Equity Ratio)
1. Pengertian DER
Debt to Equity Ratio atau disebut dengan Rasio Hutang terhadap Ekuitas atau Rasio Hutang Modal adalah suatu rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara Ekuitas dan Hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Rasio Debt to Equity ini juga dikenal sebagai Rasio Leverage (rasio pengungkit) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik struktur investasi suatu perusahaan.
2. Rumus untuk menghitung DER
DER = Total Kewajiban
Total Ekuitas
3. Penilaian terhadap DER
Pada umumnya, Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang optimal pada suatu perusahaan adalah sekitar 1 kali, dimana jumlah hutang adalah sama dengan jumlah ekuitas. Namun rasio ini memiliki perbedan antara satu jenis industri dengan jenis industri lainnya karena tergantung pada proporsi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
1. Pengertian DER
Debt to Equity Ratio atau disebut dengan Rasio Hutang terhadap Ekuitas atau Rasio Hutang Modal adalah suatu rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara Ekuitas dan Hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Rasio Debt to Equity ini juga dikenal sebagai Rasio Leverage (rasio pengungkit) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik struktur investasi suatu perusahaan.
2. Rumus untuk menghitung DER
DER = Total Kewajiban
Total Ekuitas
3. Penilaian terhadap DER
Pada umumnya, Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang optimal pada suatu perusahaan adalah sekitar 1 kali, dimana jumlah hutang adalah sama dengan jumlah ekuitas. Namun rasio ini memiliki perbedan antara satu jenis industri dengan jenis industri lainnya karena tergantung pada proporsi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Demikian penjelasan singkat dari Rasio Keuangan yang dapat saya jelaskan.Jika ada kesalahan kata serta informasi kiranya mohon dimaafkan.Sekian dan Terimakasih 😊😊
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial ( di akses
6 Desember 2018 pukul 20.57 )
https://www.scribd.com/doc/96259331/Pengertian-Eps-Dps-Der-Epv ( di akses
6 Desember 2018 pukul 21.20 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-eps-earning-per-share-laba-per-saham-rumus-eps/ ( di akses
6 Desember 2018 pukul 21.30 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-book-value-per-share-nilai-buku-per-saham-rumus-bvps/ ( di akses
6 Desember 2018 pukul 22.05 )
http://www.investasisaham.net/analisa-fundamental-saham-bagian-1/ ( di akses
6 Desember 2018 pukul 22.26 )
https://www.investopedia.com/terms/n/navpershare.asp ( di akses
6 Desember 2018 pukul 23.05 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-per-price-earning-ratio-rasio-harga-terhadap-pendapatan-rumus-per/ ( di akses
6 Desember 2018 pukul 23.38 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rasio-valuasi-investasi-investment-valuation-ratio-jenis-jenisnya/ ( di akses
6 Desember 2018 pukul 23.50 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-price-to-sales-ratio-psr-rasio-harga-terhadap-penjualan-rumus-psr/ ( di akses
7 Desember 2018 pukul 00.04 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pbv-price-book-value-rumus-pbv/ ( di akses
7 Desember 2018 pukul 00.13 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-price-to-cash-flow-ratio-harga-terhadap-arus-kas-rumus-pcfr/ ( di akses
7 Desember 2018 pukul 00.37 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rasio-pembayaran-dividen-dividend-payout-ratio-rumusnya/ ( di akses
7 Desember 2018 pukul 00.57 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gross-profit-margin-marjin-laba-kotor-rumus-gpm/ ( di akses
7 Desember 2018 pukul 01.10 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-net-profit-margin-marjin-laba-bersih-rumus-npm/
( di akses 7 Desember 2018 pukul 20.17 )
https://www.accelainfinia.com/glossary/ebit/
( di akses 7 Desember 2018 pukul 20.29 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-roa-return-assets-rumus-roa-pengembalian-aset/
( di akses 7 Desember 2018 pukul 20.40 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-rasio-likuiditas-liquidity-ratio-jenis-jenisnya/
( di akses 7 Desember 2018 pukul 20.54 )
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-debt-to-equity-ratio-der-dan-rumus-der/
( di akses 7 Desember 2018 pukul 21.03 )
https://www.investopedia.com/terms/c/cashequivalents.asp
( di akses 7 Desember 2018 pukul 21.49 )
Komentar
Posting Komentar