Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia


       Kita telah mengetahui bahwa  sistem ekonomi dalam suatu negara berbeda-beda termasuk  juga Indonesia, tergantung dengan kondisi/keadaan negara itu sendiri. Seperti yang sudah aku bahas pada blog sebelumnya,yaitu sistem ekonomi adalah cara suatu negara dalam mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran dan cita –cita bangsa.Sistem ekonomi yang diterapkan di Negara Indonesia yaitu sistem ekonomi Pancasila.

Ya disini aku akan membahas beberapa hal dari mulai fungsi sistem ekonomi,macam-macam sistem ekonomi,sejarah perkembangan sistem ekonomi Indonesia dan juga karakteristik sistem ekonomi Indonesia.

A. Fungsi sistem ekonomi secara umum
           
– Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
– Berfungsi dalam mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
– Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan
– Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik. 

B. Macam-macam Sistem Ekonomi 
             
Setiap Negara pastinya memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda, berikut ini adalah macam-macam sistem ekonomi :

1.     Sistem Ekonomi Tradisional
         Merupakan sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai budaya setempat.
2.    Sistem Ekonomi Kapitalis atau Liberal
       Merupakan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya tanpa adanya campur tangan Pemerintah.
 Contoh negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Amerika Serikat dan Eropa.
3.    Sistem Ekonomi Sosialis       
       Merupakan sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.  Contoh negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC.
4.    Sistem Ekonomi Campuran
       Merupakan gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis. Contoh Negara: Afrika, Amerika Latin dan Asia.

C. Sejarah Perkembangan ekonomi Indonesia

1. Masa Sebelum Kemerdekaan

       Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia dikenal oleh negara lain sebagi negara  yang agraris dan kaya atas alamnya.Sehingga menjadi daya tarik bagi negara-negara adidaya yang ingin menguasainya, seperti halnya bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong untuk merengut hasil alam yang ada di Indonesia, dan Negara yang menjajah Indonesia diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.
       Pada masa penjajahan Belanda yang lamanya 350 tahun, Belanda berhasil membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).Pada saat itu Belanda memberi kewenangan untuk mengatur Hindia Belanda, namun memiliki tujuan yaitu untuk menghindati persaingan antara pedangang Belanda, serta menyaingi perusahaan-perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris.Akan tetapi bertepatan pada tahun 1795, VOC tidak dipandang lagi dan dibubarkan, dikarnakan gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda.


2. Masa Orde Lama

Masa pasca kemerdekaan (1945 – 1950)

Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
            Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerinta RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang penduduk jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, panglima AFNEI (Allied Forces For Netherlands East Indies / pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah – daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
            Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI yang menyebak kas Negara kosong dan eksploitasi besar – besaran dimasa penjajahan.

3. Masa Demokrasi Liberal (1950 – 1957)

    Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip – prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai dengan teori – teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru  merdeka.

4. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1967)

            Sebagai akibat dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala – galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik dan ekonomi. akan tetapi, kebijakan – kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dimasa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :

  •      Devaluasi yang diumukan pada pada 25 agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai  berikut : uang kertas pecahan Rp500 menjadi Rp50, uang kertas pecahan Rp1000 menjadi Rp100, dan semua simpanan di Bank yang melebihi Rp25.000 dibekukan.
  •    Pembentukan Deklarasi Ekonomi (DEKON) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961 – 1962 harga barang naik 400%.
  •    Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp1000 menjadi Rp1, Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi.

5. Masa Orde Baru

            Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilitas politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan Negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal tahun 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650% per tahun.      
           Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana masalah sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha non pribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila.
      Ini merupakan praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi – kondisi dan masalah – masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah era Keynes di Indonesia.

6. Masa Orde Reformasi

  a. Pada masa pemerintahan Presiden BJ.Habibie
         Masa pemerintahan Presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan maneuver – maneuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi.  Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik.

b. Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
        Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid  belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan Negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang di wariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN(Korupsi, Kolisi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi dan mempertahankan kurs rupiah.

 c. Masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
        Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri masalah – masalah yang mendesak untuk di pecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegak hukum. Kebijakan – kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan – persoalan ekonomi antara lain :
             - Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 milyar pada pertemuan paris
                 club ke -3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negri sebesar 116,3 triliun.
             -  Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan Negara didalam
                periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan Negara intervensi kekuatan –
                kekuatan politik dan mengurangi beban Negara. Hasil penjualan itu berhasil
                menaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1% . Namun kebijakan yang
                memicu banyak kontrovensi, karena BUMN yang diprivatisasikan dijual ke
                perusahaan asing.
            Dimasa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), akan tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberatasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir 2 kali menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.

d. Masa Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
            Kebijakan controversial pertama Presiden SBY adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikan harga BBM. Kebijakan ini di latar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sector pendidikan dan kesehatan, serta bidang – bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan controversial pertama menimbulkan kebijakan controversial yang ke dua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin.
        Kebanyakan BLT tidak sampai ketangan yang memiliki haknya, dan pembagiannya banyak menimbulkan berbagai masalah sosial. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur masal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi.

Karakteristik sistem ekonomi Indonesia
Karakteristik dari sistem ekonomi Indonesia yaitu sebagai berikut ini :
  1. Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bersama (gotong royong) dengan yang mengedepankan hubungan kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik yang ada di tanah air Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.
  4. Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem ekonomi pancasila.
  5. Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
  6. Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta secara umum, agar terhindar dari praktik kecurangan seperti penipuan, praktik monopoli yang merugikan, serta mafia perdagangan. Tujuannya, agar tercipta keadilan di tengah-tengah masyarakat.

 Demikian penjelasan tentang sejarah perkembangan sistem ekonomi Indonesia dengan beberapa penjelasan lainnya.Kiranya artikel ini dapat bermanfaat.Jika ada kesalahan dalam penulisan,kata,serta informasi kiranya mohon dimaafkan.Terimakasih 😊😊


Referensi :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Produksi Pocari Sweat

PDB,Struktur ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Perang Dagang Antara Amerika dan Tiongkok